Manchester - Rio Ferdinand mengaku terang-terangan tak menyukai
teknologi garis gawang yang akan diterapkan musim depan. Menurutnya,
kesalahan-kesalahan justru membuat pertandingan jadi lebih menarik.
Pertandingan Liverpool melawan Stoke pada 17 Agustus mendatang akan menandai debut penggunaan teknologi garis gawang. Ini sekaligus menandai Liga Primer sebagai kompetisi domestik pertama yang menggunakannya di seluruh dunia.
"Perubahan adalah sebuah kata yang tidak saya sukai di sepakbola. Ini adalah sebuah olahraga yang hebat dan mengapa kita selalu mencoba mencari jalan untuk mengubahnya?" tanya Ferdinand seperti dikutip Daily Mail.
"Olahraga ini punya tradisi yang hebat. Saya tidak setuju dengan teknologi garis gawang."
Menurut bek 34 tahun tersebut, kontroversi yang ditimbulkan atas sebuah gol merupakan sesuatu yang tak perlu dihilangkan.
"Insiden-insiden seperti itu menjadi daya tarik pertandingan karena itu akan menjadi bahan pembicaraan. Orang-orang membahasnya di pub dan media, apakah itu gol atau bukan," katanya.
"Memang bakal ada pihak-pihak yang dikecewakan, tapi hal ini memang memiliki dua sisi. Menguntungkan satu sisi, tapi juga merugikan di pihak lain."
Ferdinand kemudian memberikan contoh gol Pedro Mendes (Tottenham Hotspur) yang tidak disahkan ketika menghadapi Manchester United pada 2005. Ketika itu tendangannya sudah melewati garis gawang, sebelum kiper Roy Carroll menyapunya dengan tangan. Namun, kemudian wasit menyatakan bahwa itu tidak gol.
"Tottenham Hotspur pernah mencetak sebuah gol saat melawan kami, kurang lebih bolanya hampir menyentuh jaring, tapi tidak disahkan. Itu kadang-kadang memang terjadi dan Anda menerimanya di tengah kritik tajam."
"Orang-orang terlalu cepat berusaha membumbui pertandingan. Saya bilang, biarkan saja sebagaimana mestinya," ucap bek bek berusia 34 tahun itu.
(dtc/raw) Sumber: detiksport
Pertandingan Liverpool melawan Stoke pada 17 Agustus mendatang akan menandai debut penggunaan teknologi garis gawang. Ini sekaligus menandai Liga Primer sebagai kompetisi domestik pertama yang menggunakannya di seluruh dunia.
"Perubahan adalah sebuah kata yang tidak saya sukai di sepakbola. Ini adalah sebuah olahraga yang hebat dan mengapa kita selalu mencoba mencari jalan untuk mengubahnya?" tanya Ferdinand seperti dikutip Daily Mail.
"Olahraga ini punya tradisi yang hebat. Saya tidak setuju dengan teknologi garis gawang."
Menurut bek 34 tahun tersebut, kontroversi yang ditimbulkan atas sebuah gol merupakan sesuatu yang tak perlu dihilangkan.
"Insiden-insiden seperti itu menjadi daya tarik pertandingan karena itu akan menjadi bahan pembicaraan. Orang-orang membahasnya di pub dan media, apakah itu gol atau bukan," katanya.
"Memang bakal ada pihak-pihak yang dikecewakan, tapi hal ini memang memiliki dua sisi. Menguntungkan satu sisi, tapi juga merugikan di pihak lain."
Ferdinand kemudian memberikan contoh gol Pedro Mendes (Tottenham Hotspur) yang tidak disahkan ketika menghadapi Manchester United pada 2005. Ketika itu tendangannya sudah melewati garis gawang, sebelum kiper Roy Carroll menyapunya dengan tangan. Namun, kemudian wasit menyatakan bahwa itu tidak gol.
"Tottenham Hotspur pernah mencetak sebuah gol saat melawan kami, kurang lebih bolanya hampir menyentuh jaring, tapi tidak disahkan. Itu kadang-kadang memang terjadi dan Anda menerimanya di tengah kritik tajam."
"Orang-orang terlalu cepat berusaha membumbui pertandingan. Saya bilang, biarkan saja sebagaimana mestinya," ucap bek bek berusia 34 tahun itu.
(dtc/raw) Sumber: detiksport
Posting Komentar