Guardiola: Kartu Merah Schweinsteiger Tidak Adil
Written By Hasan Official on Selasa, 01 April 2014 | 20.27
Manchester - Pelatih Bayern Munich Pep Guardiola tak setuju dengan keputusan wasit mengusir Bastian Schweinsteiger pada laga melawan Manchester United. Menurut Guardiola, kartu merah tersebut tidak adil.
Schweinsteiger mencetak gol untuk Bayern pada pertandingan leg pertama perempatfinal Liga Champions di Old Trafford, Rabu (2/4/2014) dinihari WIB. Gol itu membuat Die Roten pulang dengan hasil seri 1-1 setelah sebelumnya mereka tertinggal oleh gol Nemanja Vidic.
Tapi, Schweinsteiger harus meninggalkan lapangan sebelum laga benar-benar berakhir. Gelandang internasional Jerman itu mendapatkan kartu kuning kedua pada menit-menit akhir karena pelanggarannya terhadap Wayne Rooney.
Setelah diganjar kartu merah oleh wasit Carlos Velasco Carballo, Schweinsteiger sempat protes. Dia terlihat menganggap Rooney melakukan diving.
"Saya sudah bicara dengan wasit dan dia memberikan opininya. Saya harus menghormati itu," ujar Guardiola yang dikutip Sky Sports.
Ketika ditanya apakah dirinya setuju dengan kartu kuning kedua untuk Schweinsteiger, Guardiola menjawab: "Tentu saja tidak."
"Dia adalah wasit yang sangat bagus. Dia menghasilkan sebuah pertandingan yang sangat bagus, tapi (kartu merah) itu tidak adil," katanya.
"Untuk memenangi Liga Champions Anda harus memecahkan dan mengatasi segalanya. Dalam sepakbola hal-hal seperti ini bisa terjadi," ujar mantan nakhoda Barcelona ini.
Kartu merah di Old Trafford membuat Schweinsteiger harus absen pada laga leg kedua perempatfinal di Munich, pekan depan. Selain Schweinsteiger, Javi Martinez juga tidak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning.
(dtc/mfi) Sumber: detiksport
Martino Bangga dengan Respons Barca
Barcelona - Tertinggal lebih dulu, Barcelona akhirnya meraih hasil seri kala menjamu Atletico Madrid di leg pertama babak perempatfinal Liga Champions. Gerardo Martino pun bangga dengan perlawanan yang ditunjukkan timnya.
Menghadapi Atletico di Camp Nou, Rabu (2/4/2014) dinihari WIB, Barca harus kebobolan lebih dulu. Di menit ke-56, Diego Ribas menjebol gawang Jose Manuel Pinto.
Usai kebobolan, Barca terus meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya di menit ke-71, umpan terobosan Andres Iniesta sukses dikonversi menjadi gol oleh Neymar. Kedua tim pun berbagi angka 1-1.
Martino bangga dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Lionel Messi dkk. di pertandingan itu. Dia berharap timnya bisa meneruskan performanya saat melakoni leg kedua di Vicente Calderon pada 9 April mendatang.
"Saya bangga dengan cara kami bermain. Jika kami terus seperti ini, ada peluang untuk sukses," sahut Martino di situs resmi UEFA.
"Tekad kami di setiap pertandinagn adalah untuk menang, jadi kami harus ke Madrid dan melakukan apa yang selalu coba kami lakukan," lanjut pelatih asal Argentina itu.
"Setelah gol Atletico, Anda melihat yang terbaik dari Barcelona. Di babak kedua, kami menggerakkan bola dengan baik dan bermain dengan kedalaman. Juga ada beberapa pergerakan bagus di sepertiga akhir lapangan dan beberapa tembakan ke gawang," katanya.
(dtc/nds) Sumber: detiksport
Jelang PSG vs Chelsea - 'PSG Lebih Superior Dibandingkan Chelsea'
Paris - Striker Paris Saint-Germain Ezequiel Lavezzi mempunyai penilaian soal calon lawan di perempatfinal Liga Champions, Chelsea. Dia menyebutkan bahwa PSG lebih superior dibandingkan The Blues.
Sejak dibeli oleh investor asal Qatar pada tahun 2011, Les Parisiens lantas mempunyai sumber keuangan yang melimpah. Mereka kemudian melakukan beberapa pembelian besar.
Uang dengan total sekitar 364 juta euro dipakai untuk mendatangkan para pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, Thiago Motta, Javier Pastore, dan yang terakhir Yohan Cabaye.
Chelsea juga pernah mengalami hal serupa saat Roman Abramovich membeli klub pada tahun 2003. Chelsea pun dikenal menjadi klub yang gemar belanja.
Sebagai contoh, untuk posisi striker saja 'Si Biru' sudah beberapa kali membeli pemain dengan harga mahal. Andriy Shevchenko dan Fernando Torres merupakan contohnya.
Menatap laga leg I babak perempatfinal Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (3/4/2013) dinihari WIB, Lavezzi percaya diri bahwa PSG mempunyai skuat yang lebih baik jika dibandingkan dengan tim besutan Jose Mourinho itu.
"Chelsea merupakan tim besar, tapi ini bukan masalah hasil undian mempertemukan kami dengan tim mana -kami tak takut siapapun," kata Lavezzi kepada Guardian.
"Kami harus menaruh respek untuk Chelsea karena mereka empunyai pelatih yang sukses dan para pemain yang bagus. Jika Anda bertanya kepada saya tim mana yang lebih superior, maka saya harus mengatakan PSG."
"Kami sudah memangun salah satu tim terkuat di dunia dan kami merasa inilah saatnya untuk kami. PSG saat ini ada di level di mana semuanya mungkin terjadi," imbuhnya.
(dtc/cas) Sumber: detiksport
Jelang Dortmund vs Madrid - Benzema Belum Lupakan Kekalahan dari Dortmund, tapi ...
Madrid - Kekalahan yang diderita Real Madrid dari Borussia Dortmund di musim lalu belum lepas dari ingatan Karim Benzema. Akan tetapi, Benzema optimistis karena timnya kini punya mental yang lebih baik.
Di 2012-13, Los Blancos dikalahkan Dortmund yang keluar sebagai juara grup. Pertemuan antara dua klub top berbeda negara itu terjadi di semifinal dan lagi-lagi Madrid harus menyerah setelah kalah keunggulan gol tandang.
Musim ini kekuatan kedua tim boleh dikatakan berbanding terbalik. Pasukan Carlo Ancelotti ini tampil lebih konsisten di liga dan sudah memperoleh tambahan "amunisi" dalam diri Gareth Bale.
Sementara itu, Dortmund masih mengejar finis kedua di Bundesliga dan tengah dilanda badai cedera yang membekap beberapa pemain kuncinya. Lebih parah lagi, Robert Lewandowksi memperoleh skorsing otomatis karena akumulasi kartu saat Die Borussen menyambangi Santiago Bernabeu, Kamis (3/4) dinihari WIB.
"Kami belum melupakan apa yang terjadi di musim lalu, tapi sekarang kami sudah memiliki sebuah tim yang baru dengan mentalitas yang baru," sahut bomber internasional Prancis itu di situs resmi klub.
"Mereka memiliki materi pemain yang sama, terlepas dari badai cedera. Kami akan memberikan segalanya untuk lolos dari babak perempatfinal."
Madrid akan selangkah lebih dekat dari trofi Liga Champions apabila berhasil melewati hadangan Dortmund, seiring dengan ambisi mereka meraih Treble di musim ini.
"Untuk memenangi tiga titel juara, aku pikir kami bisa," lanjut Benzema. "Kami punya sebuah tim yang sangat bagus dengan skuat yang sangat bagus pula untuk mencapainya."
"Kami masih memiliki beberap apertandingan sebelum mencapai final, tapi kami semakin dekat. Kami tampil bagus."
(dtc/rin) Sumber: detiksport
Jelang MU vs Bayern - Ribery Perlu Diwaspadai MU dan 'Dikawal' Polisi
Manchester - Salah satu pemain Bayern Munich yang sangat layak untuk diwaspadai Manchester United adalah Franck Ribery. Bahkan bintang Prancis itu sudah lebih dulu "dikawal" polisi saat mendarat di Inggris.
MU dijadwalkan menjamu Bayern pada Rabu (2/4/2014) dinihari WIB di Old Trafford, untuk pertama pertama kedua tim di babak perempatfinal Liga Champions.
Sosok Ribery tak bisa diabaikan begitu saja karena pemain 30 tahun ini terbukti masih menjadi salah satu pemain paling handal di kubu Bayern. Di musim ini ia sudah mencatatkan sembilan gol plus 10 assist, hanya di kompetisi Bundesliga.
Kenangan pada Liga Champions 2009/2010 juga menjadi pelajaran penting. MU yang masih dipoles Sir Alex Ferguson kalah gol tandang dengan agregat 4-4 di leg II perempatfinal. Gol terakhir datang dari tendangan voli Arjen Robben yang menyambut sepak pojok Ribery.
"Saya beri isyarat tangan, kecil saja. Dari arah tendangannya saya tahu kalau dia melihat saya. Bola datang, saya tetap tenang dan menunggu daripada langsung merespons. Itu tak mengejutkan karena ada klik antara saya dan Franck sejak hari pertama," ucap Robben waktu itu.
Nah, jika kode-kodean dan saling klik dua pemain itu kembali terulang di laga nanti, MU bisa lebih kerepotan mengingat performa mereka di musim ini jeblok. Bek kanan tuan rumah juga akan punya pekerjaan berat untuk meladeni Ribery sebagai inteverted winger di sebelah kiri penyerangan Bayern.
Tak cuma MU yang mesti mewaspadai Ribery, pihak kepolisian juga sudah lebih dulu "mengamankan" sang bintang sejak dari bandar udara Manchester. "Pengawalan" itu diberikan sebagai antisipasi serbuan fans Bayern yang sudah menunggu kedatangan tim mereka di airport.
Jelang MU vs Bayern - Rekor 100% Menang di Old Trafford, Cukupkah Jadi Modal MU Hadapi Bayern?
Jakarta - Tak banyak yang bisa dibanggakan Manchester United musim ini terkait statistik laga mereka. Satu yang jadi modal saat harus berhadapan dengan Bayer Munich adalah catatan 100% menang di Old Trafford untuk ajang Liga Champions.
Old Trafford jadi tempat yang sangat tidak bersahabat buat MU untuk ajang Premier League musim ini karena mereka sudah kalah enam kali dari 16 laga. Beberapa di antara kekalahan-kekalahan tersebut malah terjadi dengan memalukan, sebut saja skor 0-3 saat dikandaskan Manchester City dan Liverpool serta tunduk ketika menjamu WBA dan Newcastle United.
Tapi Theater Of Dreams jadi lebih bertuah di kompetisi Eropa. Dari empat pertandingan yang sudah digelar di sana sepanjang musim ini, The Red Devils mencatatkan 100% kemenangan dengan agregat 9-2.
Rentetan kemenangan itu dimulai saat MU menundukkan Bayer Leverkusen 4-2. Setelah itu gantian Shakhtar Donetsk dan Real Sociedad yang dikandaskan masing-masing dengan skor 1-0.
Keperkasaan MU di Old Trafford berlanjut di babak 16 besar. Meski kalah 0-2 di Yunani, Ryan Giggs cs berhasil membalas dan menghantam Olympiakos dengan 3-0.
Cukupkan itu jadi bekal MU untuk meredam Bayern Munich? Setidaknya itu jadi modal awal yang bagus buat skuat besutan David Moyes.
Di musim ini MU punya catatan clean sheet lebih baik dibanding Bayern, yakni lima berbanding empat. MU juga punya prosentase kemenangan yang lebih besar jika sudah sampai babak delapan besar yakni 70,6% (W12 L5), sementara prosentase kemenangan Bayern di perempatfinal adalah 62,5% (W15 L9).
Tapi, Bayern tetap jadi ancaman yang mengerikan buat tuan rumah. Skuat besutan Josep Guardiola total telah membuat 115 gol di semua kompetisi sepanjang musim ini dengan rata-rata membuat 2,8 gol per laga. Dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi Bayern berhasil membuat 32 gol. Sementara kali terakhir Bayern gagal bikin gol adalah sekitar dia tahun lalu, ketika dikalahkan Arsenal 0-2.
Di Liga Champions, Bayern juga menjadi klub yang punya shot on target paling banyak di musim ini (105), unggul jauh atas Real Madrid (80) dan Barcelona (77). Sementara MU sejauh ini baru melepaskan 54 shot on target. Serangkaian statistik tersebut akan membuat David De Gea sangat sibuk malam nanti.
(dtc/din) Sumber: detiksport
Jelang MU vs Bayern - Mewaspadai Aksi Tipu-tipu Robben di Old Trafford
Manchester - Manajer Manchester United David Moyes tahu bahwa aksi tipu-tipu yang kerap dilakukan Arjen Robben bisa merugikan timnya. Untuk itu ia meminta wasit lebih awas pada winger Bayern Munich itu.
Di Liga Champions musim ini Robben mendapat sorotan terkait aksi diving di laga babak 16 besar lalu melawan Arsenal lalu yang membuat Arsene Wenger marah besar.
Dengan gamblang Wenger menyebut pemain asal Belanda itu adalah seorang tukang diving yang sangat lihai. Sebabnya di dua leg, Robben benar-benar merugikan timnya dengan aksi-aksi tak terpuji itu di atas lapangan.
Bukan sekali atau dua kali saja Robben mendapat tudingan seperti itu, di masa lalu bersama Chelsea pun Robben sempat dikritik oleh lawan karena aksi diving-nya itu.
Menghadapi MU di Old Trafford pada leg pertama perempatfinal, Rabu (1/4) dinihari WIB nanti, Robben boleh jadi sudah menyiapkan aksi lainnya demi menipu mata wasit dan mencari keuntungan untuk timnya.
Maka itu Moyes mewanti-wanti Carlos Velasco Carballo, yang akan jadi wasit di laga itu lebih berhat-hati dalam menyikapi setiap pelanggaran yang terjadi dan harus menghukum dengan tepat jika ada pemain yang diving.
"Kami percaya wasit bakal membuat keputusan yang tepat. Wasit terkadang sulit untuk membuat keputusan terkait diving. Saya mungkin punya pandangan soal itu tapi saya tidak akan menyebut soal individu pemainnya," ujar Moyes di Daily Mail.
Musim lalu MU juga dirugikan oleh keputusan wasit yang mengkartu merah Nani dalam laga babak 16 besar kontra Real Madrid. Bahkan saat terakhir kali bertemu Bayern di 2010, satu pemain 'Setan Merah' Rafael harus diusir keluar lapangan.
Jadi yang kau maksud itu Robben, Moyes?
(dtc/mrp) Sumber: detiksport
Jelang MU vs Bayern - Terkejut MU Terpuruk, Schweinsteiger Tetap Beri Respek
Manchester - Keterpurukan Manchester United di Premier League mengejutkan Bastian Schweinsteiger. Menyebut The Red Devils tak pantas keluar empat besar, Schweinsteiger tetap memberi respek pada The Red Devils.
MU masih berada di urutan ketujuh papan klasemen hingga pekan ke-32 dan terpaut 17 poin dengan pemuncak klasemen Liverpool. Meski kompetisi masih menyisakan enam pertandingan, 'Setan Merah' tak digajokan bakal bisa menanjak posisinya dan menuntaskan kompetisi di urutan empat besar.
Kondisi itu disebut Schweinsteiger sebagai sesuatu yang tak biasa karena MU yang dikenalnya selama ini adalah MU yang bersaing di papan atas. Namun keterpurukan MU tak lantas membuat Bayern memandang sang lawan sebelah mata.
"Biasanya, Manchester United menjadi salah satu pengisi tim-tim empat besar di Inggris sepanjang waktu, tapi saya yakin mereka akan memberikan segalanya,” kata Schweinsteiger kepada Manchester Evening.
"Mereka tetaplah sebagai juara bertahan (Premier League) dan jika mereka melaju ke semifinal mereka akan menjadi tim favorit. Keputusan ada di tangan kami untuk terus dan bertarung. Kami selalu respek kepada United," ucap Schweinsteiger.
Berkebalikan dengan 'Setan Merah', Bayern berkunjung dalam suasana tim yang sangat positif. Pekan lalu mereka memastikan meraih titel juara Bundesliga saat kompetisi masih menyisakan tujuh pekan.
(dtc/fem) Sumber: detiksport
Jelang MU vs Bayern - Robben-Ribery Jadi Ujian untuk Bek MU
Jakarta - Arjen Robben dan Franck Ribery akan menjadi motor serangan Bayern Munich di laga melawan Manchester United. Duo winger itupun bakal menjadi ujian bagi dua bek kiri dan kanan The Red Devils.
Di laga 16 besar Liga Champions melawan Arsenal, Robben menjadi sorotan utama. Dia bahkan sampai membuat kiper Arsenal Wojciech Szczesny diganjar kartu merah akibat pelanggaran di dalam kotak penalti saat laga leg pertama.
Sementara itu, Ribery yang absen di laga leg pertama, lantas unjuk gigi saat bermain di Allianz Arena. Dia memberikan assist untuk gol yang dikemas oleh Bastian Schweinsteiger.
Menatap laga leg pertama perempatfinal kompetisi tertinggi antarklub Eropa yang akan berlangsung di Old Trafford, Rabu (2/4/2014), MU bakal tak diperkuat oleh dua penggawanya di lini belakang.
Patrice Evra harus menepi karena akumulasi kartu, sementara Rafael masih diragukan tampil karena tengah mengalami cedera hamstring.
Oleh karena itu, David Moyes pun diprediksi bakal menurunkan dua pemain yang masih minim pengalaman di Liga Champions, Chris Smalling dan juga Alexander Buttner, untuk mengawal sisi kiri dan kanan lini belakang 'Setan Merah'.
Di Liga Champions musim ini, Buttner baru sekali bermain sebagai pemain pengganti. Secara keseluruhan, dia baru lima kali berlaga di Liga Champions.
Sementara itu, Smalling sudah pernah mencicipi 24 kali berlaga di Liga Champions, yang lima di antaranya dicatatkan pada musim ini.
Catatan dua bek MU itu masih kalah jauh dari Robben maupun Ribery. Robben sudah 77 kali berlaga di level tertinggi kompetisi antarklub Eropa, sedangkan winger asal Prancis sudah 49 kali.
Di musim lalu, Robben dan Ribery telah merasakan mengangkat trofi Liga Champions usai memetik kemenangan atas Borussia Dortmund di laga final.
Keduanya lantas mampu mempertahankan performa di musim ini. Robben sudah mencatatkan tiga gol dan tiga assist. Sementara itu, Ribery mencatatkan jumlah gol yang sama, tapi membukukan dua assist lebih sedikit.
Buttner berujar bahwa dirinya punya misi khusus menatap laga MU melawan Bayern yang akan berlangsung di Old Trafford. Bek kiri 25 tahun itu sudah bersiap-siap untuk bentrok dengan Robben.
"Saya tahu apa yang bisa diperbuat Arjen Robben dan saya siap menghadapi dia. Saya cukup tahu bagaimana permainannya," ucap Buttner di Sky Sports.
(dtc/cas) Sumber: detiksport
Liga Champions - Moyes: Tekanannya Sama untuk MU dan Bayern
Written By Hasan Official on Senin, 31 Maret 2014 | 17.25
Manchester - David Moyes menyebut bahwa Manchester United dan Bayern Munich memiliki tekanan yang sama besar jelang laga di Old Trafford tengah pekan ini. "Karena kedua tim sama-sama ingin menang," ucapnya.
United akan berhadapan dengan Bayern pada leg I perempatfinal Liga Champions, Rabu (2/4/2014) dinihari WIB. Kedua tim bakal bertanding dengan latar belakang berbeda. United menjalani musim yang buruk, sementara Bayern menjalani musim yang luar biasa.
Jika United masih tersendat di urutan tujuh klasemen sementara, Bayern justru menjadi juara liga dengan tujuh laga tersisa.
Catatan di atas itu membuat Bayern relatif diunggulkan. Tapi, Moyes meyebut bahwa tekanannya sama saja buat kedua tim.
"Saya pikir tekanannya sama karena kedua tim sama-sama ingin menang. Kami tahu bahwa tim kami sama baiknya dengan tim lain," ujar Moyes di situs resmi klub.
"Kami hanya harus memperlihatkan kelebihan itu sesering mungkin, saya punya kepercayaan besar kepada para pemain."
"Saya merasa, semua pemain ingin bermain. Di sesi latihan, sikap mereka menunjukkan bahwa mereka semua ingin bermain di laga besar," kata Moyes.
United melaju ke babak perempatfinal usai menyingkirkan Olympiakos. Sementara, Bayern melaju setelah mengalahkan wakil Inggris lainnya, Arsenal.
(dtc/roz) Sumber: detiksport
Jelang Liga Champions - Hadapi Bayern di Old Trafford, Giggs: MU Bukan Underdog
Manchester - Ryan Giggs merasa timnya tidak lebih buruk daripada Bayern Munich. Apalagi Manchester United kali ini bermain di kandang sendiri.
Performa United dan Bayern Munich musim ini memang jauh berbeda. Sementara United kerepotan untuk tampil konsisten di liga, Bayern justru begitu superior. Bayern mampu meninggalkan pesaing-pesaingnya dengan jarak puluhan poin, plus sukses jadi juara ketika liga masih menyisakan tujuh laga.
Dengan catatan di atas, Bayern pun relatif diunggulkan ketika kedua tim bertemu di leg I perempatfinal Liga Champions, Rabu (2/4/2014) dinihari WIB. Tapi Giggs tidak setuju. Baginya, United tidak layak jadi underdog di rumah sendiri.
"Kami tidak melihat diri kami sebagai underdog," ujarnya di situs resmi klub.
"Kami melihat diri kami sebagai Manchester United, yang bermain di kandang sendiri dan tampil di Liga Champions. Kami sudah siap menghadapinya."
Belakangan, Manajer United David Moyes mendapatkan kritik lantaran menyebut United underdog sebelum menjamu Liverpool. Namun, bukan berarti ada perselisihan di antara Giggs dan Moyes. Giggs sendiri menyebut, hubungannya dengan sang manajer baik-baik saja.
"Hubungan kami baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan manajer," tegas pria berusia 40 tahun tersebut.
(dtc/roz) Sumber: detiksport - Ryan Giggs merasa timnya tidak lebih buruk daripada Bayern Munich. Apalagi Manchester United kali ini bermain di kandang sendiri.
Performa United dan Bayern Munich musim ini memang jauh berbeda. Sementara United kerepotan untuk tampil konsisten di liga, Bayern justru begitu superior. Bayern mampu meninggalkan pesaing-pesaingnya dengan jarak puluhan poin, plus sukses jadi juara ketika liga masih menyisakan tujuh laga.
Dengan catatan di atas, Bayern pun relatif diunggulkan ketika kedua tim bertemu di leg I perempatfinal Liga Champions, Rabu (2/4/2014) dinihari WIB. Tapi Giggs tidak setuju. Baginya, United tidak layak jadi underdog di rumah sendiri.
"Kami tidak melihat diri kami sebagai underdog," ujarnya di situs resmi klub.
"Kami melihat diri kami sebagai Manchester United, yang bermain di kandang sendiri dan tampil di Liga Champions. Kami sudah siap menghadapinya."
Belakangan, Manajer United David Moyes mendapatkan kritik lantaran menyebut United underdog sebelum menjamu Liverpool. Namun, bukan berarti ada perselisihan di antara Giggs dan Moyes. Giggs sendiri menyebut, hubungannya dengan sang manajer baik-baik saja.
"Hubungan kami baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan manajer," tegas pria berusia 40 tahun tersebut.
(dtc/roz) Sumber: detiksport
Ronaldo set to miss Galatasaray clash
Written By Hasan Official on Senin, 25 November 2013 | 19.47
Borussia Dortmund interested in Inter target
Milan - Borussia Dortmund are interested in Inter target Konstantinos Mitroglou.
The 25-year-old has been on the radar of several other clubs including Roma and Lazio.
According to Sportsmediaset.it, the 2012/13 UEFA Champions League finalists are interested in signing the Greek international, also hinting that a January move is possible.
Mitroglou has scored three goals for Olympiacos in this season's edition of the UEFA Champions League.
The Greek international also played a pivotal part in his country's World Cup qualification, scoring twice in the first-leg play-off against Romania, and once in the return leg.